Seorang nelayan asal Indonesia bernama Sugianto (31 tahun) mendapat pujian setelah melakukan aksi heroik saat kebakaran hutan melanda desa di pesisir Korea Selatan. Kejadian itu terjadi di Desa Uiseong dan Desa Yeongdeok mulai 22 Maret 2025.
Tindakan Heroik
-
Pemicu Kebakaran: Kebakaran hutan dimulai pada 22 Maret dan terus meluas. Pada 25 Maret, sekitar pukul 18.00 waktu setempat, api mencapai perbatasan barat Desa Yeongdeok.
-
Kondisi Darurat: 60 penduduk desa yang sebagian besar sedang tidur atau berada di rumah tidak menyadari bahaya yang mengancam karena gangguan listrik dan komunikasi akibat kebakaran.
-
Aksi Cepat: Sugianto, bersama kepala desa Kim Pil-Kyung dan kepala komunitas nelayan Yoo Myeong-shin, membangunkan warga yang terancam. Mereka berteriak dan menggendong lansia yang kesulitan bergerak menjauh dari api.
-
Gendongan Heroik: Sugianto, sambil berlari sejauh 300 meter, secara bergantian menggendong tujuh lansia ke tempat aman. Beberapa warga, termasuk seorang nenek berusia 90-an, berterima kasih atas penyelamatan mereka.
Pengakuan dan Apresiasi
-
Pengakuan dari Warga: Seorang warga berusia lanjut menyatakan bahwa tanpa keberanian nelayan Indonesia tersebut, nyawa banyak orang mungkin tidak dapat diselamatkan.
-
Pujian Menteri: Kementerian Kehakiman Korea Selatan akan meninjau kemungkinan memberikan status penduduk tetap jangka panjang (F-2) kepada Sugianto sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam menyelamatkan nyawa.
-
Kunjungan Pejabat: Menteri UKM dan Perusahaan Rintisan, Oh Young-joo, telah mengunjungi lokasi kejadian untuk bertemu dengan nelayan yang terlibat serta memastikan bantuan perpanjangan visa dan keperluan lainnya.
Sorotan Media dan Harapan
-
Sorotan Media Korea: Berbagai media seperti Korea JoongAng Daily, Yonhap, dan Chosun menyoroti keberanian Sugianto dan rekannya, Leo, yang juga ikut membantu dalam evakuasi selama kebakaran hutan.
-
Harapan dan Kepedulian: Sugianto, yang memiliki keluarga di Indonesia, berencana untuk kembali ke tanah air dalam 3 tahun. Tindakannya mendapat apresiasi dan dianggap sebagai contoh solidaritas dan keberanian dalam menghadapi bencana.